Site icon PT SARANA ENERGI INVESTAMA

Mengapa Condition Based Monitoring Penting untuk Lingkungan Building Engineering ?

Mengapa Condition Based Monitoring Penting untuk Lingkungan Building Engineering ?

  1. Mencegah kegagalan mendadak
    Banyak sistem kritikal di gedung—seperti trafo, switchgear, kabel daya, motor, sistem pendingin, dan instalasi HV/LV — yang kerusakannya bisa menimbulkan dampak besar: gangguan operasional, biaya perbaikan yang tinggi, hingga keselamatan penghuninya.

  2. Efisiensi dalam pemeliharaan (maintenance)
    Alih-alih melakukan pemeliharaan dengan jadwal tetap (time-based), CBM memungkinkan pemeliharaan dilakukan berdasarkan kondisi nyata peralatan. Ini bisa menghemat waktu dan biaya, karena tidak melakukan servis yang belum diperlukan, sekaligus menghindari downtime tidak terduga.

  3. Keselamatan aset & manusia
    Dengan monitoring kontinu, potensi masalah listrik, panas berlebih, kelembapan, kerusakan isolasi, atau tekanan gas yang abnormal bisa dideteksi sejak dini. Risiko kebakaran, korsleting, ledakan akibat gas atau tekanan juga bisa diminimalkan.

  4. Penghematan jangka panjang
    Investasi di sistem monitoring yang baik biasanya akan terbayar lewat penurunan biaya pemeliharaan, penggantian komponen, dan risiko kerusakan besar yang memerlukan overhaul atau penggantian total.


Bagaimana Condition Based Monitoring Bekerja: Elemen-Utama

Untuk menerapkan CBM yang efektif di gedung/instalasi engineering, ada beberapa komponen yang harus ada:

Komponen Fungsi Utama
Sensor-fisik (hardware) Mengukur kondisi seperti temperatur, panas permukaan, kelembapan, gas/loss of SF6, arus/tegangan, vibrasi, tekanan, dll.
Kemampuan Energy Harvesting / daya rendah Sensor yang bisa bekerja tanpa perlu sering ganti baterai atau tanpa kabel power besar sangat ideal untuk tempat sulit dijangkau.
Komunikasi wireless Transmisi data secara rutin/real-time ke sistem pusat, bisa melalui gateway yang mendukung protokol IoT.
Pengolahan data & logika cerdas Memfilter data, mendeteksi anomali, memberikan alert atau rekomendasi tindakan berdasarkan threshold/pola. Bisa juga menggunakan AI/ML untuk prediksi kegagalan.
Dashboard & visualisasi Menampilkan data historis, tren, peta risiko, status peralatan, laporan yang mudah diakses oleh engineer dan manajemen.

Teknologi Terkini yang Mendukung CBM

Referensi dari pengembangan sensor dan solusi monitoring terkini (termasuk yang dikembangkan oleh perusahaan sensor global), menunjukkan beberapa poin menarik:


Implementasi Condition Based Monitoring di Gedung: Langkah-Langkah Praktis

Berikut cara yang bisa diikuti oleh engineering building untuk memulai dan menerapkan CBM secara efektif:

  1. Inventarisasi perangkat dan titik-kritikal
    Tentukan mesin, panel, kabel, dan sistem mana yang paling penting untuk operasional dan paling rawan kerusakan (trafo, switchgear, MV/LV panel, kabel overhead/dalam, motor HVAC, pompa air, dsb.).

  2. Tentukan parameter yang harus dipantau
    Parameter umum: temperatur / panas permukaan sambungan & switch, kelembapan, densitas gas (untuk sistem gas yang digunakan), getaran (vibrasi), pressure, arus/tegangan, korona, dll.

  3. Pilih teknologi sensor yang sesuai

    • Jika lokasi sulit dijangkau, pilih sensor wireless & energy harvesting.

    • Pastikan sensor aman secara lingkungan kerja: tahan panas, tahan kelembapan, isolasi yang baik, proteksi enclosures.

    • Sensor dengan pemrosesan lokal bila data besar atau trafik jaringan dibatasi.

  4. Infrastruktur komunikasi & integrasi

    • Gateway/receiver yang kompatibel, memastikan ada backbone jaringan (WiFi, LoRa, NB-IoT, atau jaringan internal).

    • Keamanan data & komunikasi (enkripsi, manajemen akses).

    • Integrasi dengan sistem monitoring atau SCADA / BMMS yang sudah ada di gedung.

  5. Setup sistem alert / threshold / predictive model

    • Tetapkan threshold awal berdasarkan spesifikasi pabrikan dan pengalaman.

    • Tambahkan logika alert jika ada anomali (misalnya temperatur sambungan naik drastis, gas berkabut, kelembapan meningkat).

    • Bila memungkinkan, gunakan data historis + algoritma prediksi (machine learning) agar bisa mengidentifikasi tren menuju kerusakan sebelum terjadi.

  6. Dashboard & reporting

    • Dashboard yang user friendly untuk engineer: status peralatan, alarm & histori.

    • Pelaporan untuk manajemen: biaya yang dihemat, downtime yang dicegah, estimasi ROI.

  7. Uji coba pilot, evaluasi, dan peningkatan
    Mulai dari satu area atau sistem (misalnya satu switchgear atau satu transformator), kemudian pantau hasilnya (performa monitoring, false alarms, pemeliharaan yang berhasil dioptimalkan). Evaluasi hasil, kemudian perluas ke seluruh gedung atau properti.


Bagaimana Solusi AIOTKU Bisa Membantu

AIOTKU dapat menyediakan solusi end-to-end yang mendukung semua aspek di atas, dengan fitur antara lain:


Manfaat Khusus untuk Engineering Building di Indonesia


Kesimpulan & Rekomendasi

Tertarik ? hubungi kami segera untuk atur janji DEMO

 

 

Battery-Free. Wireless. Limitless

 
Exit mobile version